STUDI ANALISIS
BALAGHOH TENTANG
USHLUB AL-JAM’U DI JUZ
30 DARI AL-QUR’AN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an secara bahasa adalah
bacaan – sebagaimana contohnya “Saya membaca buku sebagai bacaan atau Qur’anan
(bacaan)[1],
dan secara istilah Al-Qur’an adalah kalamullah SWT sebagai mu’jizat yang
diturunkan kepada Rasulullah sebagai wahyu, yang tertulis di dalam
mushap-mushap dan terjaga di dalam hati, dibaca dengan lisan, didengar dengan
telinga, dan sampai kepada kita melalui jalan
mutawatir, dan muta’abbad bi tilawatihi.[2]
Dan dalam buku yang lainnya dikatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah SWT
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW Al-Muta’abbad Bi Tilawatihi.[3]
Sesungguhnya Al-Qur’an telah
diyakini oleh para Muslim bahwasannya Al-Qur’an adalah kalamullah SWT, dan
Al-Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang pertama. Al-Qur’an merupakan
mu’jizat bagi Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh malaikat Jibril AS. Dan
Al-Qur’an ini datang dengan bahasa Arab sebagaimana firman Allah SWT:
tAttR ÏmÎ/ ßyr9$# ßûüÏBF{$# ÇÊÒÌÈ 4n?tã y7Î7ù=s% tbqä3tGÏ9 z`ÏB tûïÍÉZßJø9$# ÇÊÒÍÈ Ab$|¡Î=Î/ <cÎ1ttã &ûüÎ7B ÇÊÒÎÈ
Artinya: Dia dibawa turun
oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi
salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab
yang jelas. (As-Syu’ara: 193-195).
Telah diketahui bahwa Al-Qur’an
datang dengan bahasa Arab dan oleh sebab itu untuk memahami Al-Qur’an dengan
baik maka dibutuhkan bahasa Arab juga sebagaimana firman Allah SWT:
$¯RÎ) çm»oYù=yèy_ $ºRºuäöè% $|Î/ttã öNà6¯=yè©9 cqè=É)÷ès? ÇÌÈ
Artinya: Sesungguhnya kami
menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya). (Az-Zukhruf:
3).
Dan dikarenakan Al-Qur’an
merupakan sumber hukum Islam yang pertama maka wajiblah bagi setiap Muslim
mengetahui dan memahami bahasa Arab. Dan dalam bahasa Arab terdapat banyak ilmu
yang berkenaan dengannya diantaranya adalah Nahwu, Shorof, Balaghoh, dan lain
sebagainya.
Sungguh telah ditemukan di dalam
Al-Qur’an susunan kalimat yang indah dan mempunyai daya tarik dari segi
Balaghoh. Dan Balaghoh membantu bahasa untuk
melaksanakan fungsinya yang mana fungsi itu adalah pengungkapan dan
penyampaian, dan Balaghoh merupakan ilmu yang lengkap bagi setiap sisi-sisi
kebahasaan baik ma’na maupun lafadz.
Para Ulama Mutaakhirin telah
membagi Balaghoh kepada tiga bagian yaitu Ilmu bayan, Ilmu Ma’any, dan Ilmu
Badi’. Dan Ilmu Badi’ adalah ilmu yang dapat diketahui darinya gambaran
keindahan kalam setelah melihat kesesuaian tingkatan kondisi manusia dan
kejelasan dalalah.[4]
Dan Ilmu Badi ini terdiri dari dua bagian, pertama, Muhassanatul
Lafdziyyah (Keindahan Lafadz), kedua, Muhassanatul Ma’nawiyyah
(Keindahan Ma’na). Muhassanatul Lafdziyyah adalah banwa keindahan dari
suatu kalam dilihat dari keindahan lafadz. Dan Muhassanatul Ma’nawiyah adalah
yang berhubungan dengan keindahan ma’na.[5]
Dan pembahasan mengenai Muhassanatul Ma’nawiyyah adalah At-Tauriyah,
At-Thibaq, Al-Muqobalah, Husnu At-Ta’lil, Ta’kid Bima Yusybihu Az-Zam Wa
‘Aksahu, dan At-Tausyi’, Al-Jam’u, At-Tafriiq, Ushluubul Hakim, Dll.
Al-Jam’u adalah mengumpulkan
antara dua sesuatu/hal atau
lebih dalam satu hukum.[6]
Sebagaimana firman Allah SWT:
ãA$yJø9$# tbqãZt6ø9$#ur èpuZÎ Ío4quysø9$#
$u÷R9$#
Artinya: Harta dan anak-anak
adalah perhiasan kehidupan dunia
Jika kita perhatikan firman
Allah SWT di atas maka kita akan temukan dua kata atau dua hal yaitu Al-Maal
(harta) dan Al-Banuun (anak-anak) yang dikumpulkan ke dalam satu hukum yaitu perhiasan dunia.
Kemudian firman Allah SWT:
ߧôJ¤±9$# ãyJs)ø9$#ur
5b$t7ó¡çt¿2 ÇÎÈ
Artinya: Matahari dan
bulan (beredar) menurut perhitungan.
Jika kita perhatikan firman Allah
SWT di atas maka kita akan temukan dua kata atau dua hal yaitu As-Syamsu
(matahari) dan Al-Qomaru (bulan) yang dikumpulkan dalam satu
hukum yaitu beredar menurut perhitungannya.
Kemudian firman
Allah SWT:
ãNôf¨Z9$#ur ãyf¤±9$#ur Èb#yàfó¡o ÇÏÈ
Artinya: Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan
Kedua-duanya tunduk kepada-Nya.
Jika kita perhatikan firman Allah
SWT di atas maka kita akan temukan dua kata atau dua hal yaitu An-Najmu
(tumbuh-tumbuhan) dan As-Syajaru (pohon-pohon) yang dikumpulkan
dalam satu hukum yaitu tunduk kepada Allah SWT.
Contoh ayat
dia atas hanyalah sebagian kecil dari Ushlub Al-Jam’u yang ada di dalam Al-Qur’an khususnya di Juz 30, masih banyak lagi Ushlub-ushlub Al-Jam’u yang terdapat di dalam Al-Qur’an khususnya Juz 30. Ushlub Al-Jam’u ini
berfungsi untuk memperindah Al-Qur’an dari segi makna. Sehingga dengan
mempelajari dan membahas tentang balaghoh kita dapat terbantu dalam mengetahui
keindahan-keindahan yang terdapat dalam Al-Qur’an khususnya yang berkenaan
dengan Ushlub Al-Jam’u.
Tanpa kita mempelajari dan memahami ilmu Balaghoh khususnya tentang Al-Jam’u
tentu kita tidak akan dapat mengetahui dan merasakan keindahan-keindahan yang terdapat
di dalam Al-Qur’an khususnya keindahan terhadap makna Al-Qur’an.
Sementara itu
dapat mengetahui dan merasakan keindahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an dapat
membawa kita senang akan membaca Al-Qur’an, dan tidak diragukan lagi betapa
banyaknya pahala dan keutamaan ketika kita membaca Al-Qur’an terlebih lagi jika
kita dapat memahaminya.
Sebagai seorang
muslim hendaklah kita menjadikan Al-Qur’an selalu melekat di hati kita, dan
menjadikannya sebagai prinsif dan motto hidup kita, sehingga dengannya kita
dapat mencapai kesuksesan di dunia maupun akhirat.
Berdasarkan
dengan ungkapan peneliti sebelumnya maka peneliti berkeinginan untuk melakukan
penelitian terhadap Ushlub Al-Jam’u yang terdapat di dalam Al-Qur’an, sehingga
dengan penelitian ini diharapkan orang-orang Islam dapat merasakan dan
mengetahui keindahan-keindahan yang ada dalam Al-Qur’an khususnya keindahan
makna yang terdapat dalam Ushlub Al-Jam’u terutama pada diri peneliti sendiri. Dengan
ini peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “STUDI ANALISIS BALAGHOH
TENTANG USHLUB AL-JAM’U DI JUZ
30 DARI AL-QUR’AN”. Sehingga dengan ini tergambarlah dengan jelas oleh kita semua selaku ummat
Muslim keindahan-keindahan Al-Qur’an dari segi maknanya khususnya tentang
Ushlub Al-Jam’u
.
B. Alasan Pemilihan Judul
1. Pembahasan tentang Al-Qur’an baik ma’na dan lafadz sangat
penting dikarenakan Al-Qur’an merupakan sumber pertama dari pengajaran Islam
dan ia merupakan Kalamullah SWT.
2. Orang tidak akan merasakan indahnya Al-Qur’an secara makna tanpa memperhatikan Ushlub
(Susunan Kata) yang digunakan di dalamnya, dan untuk mengetahui ini semua
dibutuhkan penelitian terhadap Ushlub tersebut.
3. Tahu akan keindahan Ushlub yang digunakan di dalam Al-Qur’an
akan membawa kita kepada senang dalam membaca dan memahami ma’na Al-Qur’an.
4. Judul ini belum ada yang meneliti sebelumnya.
C. Penegasan Istilah
D. Permasalahan
- Identifikasi Masalah
Banyak
permasalahan yang terdapat di dalam penelitian ini, diantaranya:
1.
Macam-macam Ushlub Al-Jam’u.
2. Pengaruh Ushlub Al-Jam’u
dalam keindahan di Juz 30.
3. Penggunaan Ushlub Al-Jam’u
di dalam di Juz 30.
4.
Pentingnya memahami Ushlub Al-Jam’u di dalam di Juz 30.
- Pembatasan Masalah
Dikarenakan
banyaknya masalah yang terdapat pada penelitian, maka peneliti membatasinya
pada “Studi Analisis Balaghoh Tentang Ushlub Al-Jam’u Di
Juz 30 Dari Al-Qur’an”. ini di karenakan di Juz 30 Banyak terdapat Ushlub Al-Jam’u.
- Perumusan Masalah
1. Apa saja Ushlub Al-Jam’u
yang digunakan Al-Qur’an di Juz 30?
2. Bagaimana pengaruh
Ushlub Al-Jam’u dalam keindahan
Al-Qur’an di Juz 30?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui macam-macam Ushlub Al-Jam’u yang digunakan Al-Qur’an di Juz 30.
2. Untuk mengetahui bagaimana
pengaruh Ushlub Al-Jam’u
dalam keindahan Al-Qur’an di Juz 30.
2. Tujuan Penelitian
1. Sebagai pengetahuan bagi pembaca Al-Qur’an tentang Ushlub Al-Jam’u.
2. Untuk membantu bagi orang yang mengajarkan Ilmu Balaghoh dalam
mengambil contoh-contoh tentang Uhslub Al-Jam’u dari Al-Qur’an.
3. Sebagai pengetahuan bagi orang yang mempelajari Ilmu Balaghoh
tentang Ushlub Al-Jam’u yang
terdapat di dalam Al-Qur’an dan pengaruhnya
dalam memperindah Al-Qur’an.
4. Sebagai tambahan pengetahuan terhadap Uhslub Al-Jam’u di dalam Al-Qur’an.
5. Syarat untuk mencapai sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau.
[1]
Tauhid 2 Untuk Kelas Lima Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah di Pondok
Modern Darussalam, Percetakan Darussalam: Gontor Ponorogo, Hal 49
[2]
Ibid
[3]
Mana’ul Quthni, Mabahis Fi Ulumul Qur’an, Percetakan Hidayah: Surabaya,
Hal 21
[4]
Ustadz Muhammad Ghufron Zainal ‘Alim, Balaghoh
Dalam Ilmu Badi’ Untuk Siswa Kelas 6 Di Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah Di
Pondok Darussala Gontor, Percetakan Darussalam, 1991, Hal 20-21
[5]
Ibid
[6] Imam Jalaluddin Abdurrahman, Al-Itqon Fi
Ulumil Qur’an, Darul kutub Al-‘ilmiyyah, Beirut, Tahun: 2007, hal: 446
[7]
Ibid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar